Setiap kali lumba-lumba berada di permukaan, mereka memperhatikan secara seksama pergerakan kawanan burung di sekitar mereka. Ini karena, di mana pun kawanan burung berkumpul, di situlah terdapat sekumpulan ikan. Lumba-lumba sangat tahu hal ini dan menggunakan informasi tersebut untuk mendapatkan kemudahan dalam berburu.
Perangkat khusus pada mata lumba-lumba ini juga melindungi mereka dari air laut asin.
Mata lumba-lumba memiliki satu ciri istimewa lain: setiap mata dapat berfokus pada titik berbeda pada saat yang sama. Karena itu, lumba-lumba dapat melihat ke depan dengan satu mata tertuju ke arah berenangnya sembari mengamati keberadaan bahaya di sekeliling dengan mata yang lain – kawanan hiu, misalnya.
Bila perlu, lumba-lumba bahkan dapat menutup satu mata dan membiarkan setengah otaknya tidur. Kemudian, ia menutup mata lainnya sehingga memungkinkan setengah bagian lain dari otaknya untuk tidur. Dengan cara ini, ia tidak pernah sepenuhnya tidur dan selalu terlindungi dari bahaya.
Mereka yang mendukung teori evolusi menyatakan bahwa semua makhluk hidup di bumi dengan semua kelengkapan tanpa cacatnya muncul menjadi ada sebagai hasil kebetulan.
Jika hal itu benar, maka perangkat sonar dan mekanisme penglihatan unggul milik lumba-lumba mestinya merupakan hasil karya kebetulan pula, padahal tak seorang pun yang akan berpendapat bahwa perangkat sonar elektronik atau kamera dapat muncul menjadi ada dengan cara ini. Untuk menyatakan bahwa mata lumba-lumba, yang secara teknologi jauh lebih unggul dari kamera biasa, atau perangkat sonar hebatnya, merupakan hasil kebetulan semata tidaklah masuk akal. Fakta bahwa perangkat teknologi sedemikian canggih telah dipasang di dalam tubuh makhluk hidup memperlihatkan kepada kita sebuah fakta jelas: Allah menciptakan lumba-lumba dan memberi mereka ciri-ciri istimewa yang mereka miliki.
Sumber: HARUN YAHYA
Subhanallah.....
ReplyDeleteMaha Suci Engkau ya Allah
Tiada ciptaanMU yang sia-sia.